STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD BERBASIS MUATAN LOKAL DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Kata Kunci:
Strategi, Pengembangan Kurikulum, Muatan LokalAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pengembangan
Kurikulum PAUD, dan menganalisis strategi pengembangan Kurikulum PAUD berbasis muatan lokal
di Kabupaten Sumbawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dan Field research. Hasil analisis SWOT faktor pendukung; 1) Dukungan anggaran kegiatan
pengembangan kurikulum, 2) Terbentuknya Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di masing-masing
satuan pendidikan, 3) Draft kurikulum sudah mulai dikembangkan, 4) Adanya upaya pelestarian
potensi daerah lewat materi pembelajaran peserta didik, 5) Adanya upaya peningkatan kompetensi
Tim Pengembang Kurikulum (TPK), 6) Adanya upaya peningkatan kualifikasi akademik dan nonakademik pendidik dan tenaga kependidikan oleh pemerintah daerah. Faktor penghambat; 1) Belum
ada regulasi khusus bagi pengembangan kurikulum PAUD, 2) Belum optimalnya pendampingan, dan
monev oleh Tim Pengembang Kurikulum, 3) Belum optimalnya kemitraan dengan akademisi, dewan
Pendidikan serta Lembaga adat dan masyarakat, 4) Terbatasnya pendidik dengan kualifikasi
pendidikan muatan lokal atau seni budaya, 5) Perangkat pembelajaran muatan lokal belum
dikembangkan secara optimal, 6) Masih rendahnya kompetensi pendidik terhadap perkembangan
teknologi dan informasi digital, dan 7) Masih rendahnya kompetensi TPK dalam pengembangan
perangkat pembelajaran. Adapun grand strategi pengembangan yang dilakukan mencakup; 1)
Percepatan regulasi terkait pengembangan kurikulum muatan lokal khususnya jenjang PAUD, 2)
Penguatan secara kelembagaan dan SDM Tim Pengembang Kurikulum, 3) Percepatan
pengembangan modul pembelajaran muatan lokal, 4) Penguatan institutional empowerment dengan
pihak negeri atau swasta, 5) Analisis Urgensifitas Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS)
sebagai alternatif upaya pemenuhan tenaga pendidik dengan liniearitas seni budaya atau muatan
lokal, dan 6) Peningkatan program inovasi sekolah untuk mendukung literasi budaya lokal