TRADISI PONAN SEBAGAI MODAL SOSIAL DALAM MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA POTO
Abstrak
Tradisi Ponan merupakan salah satu bentuk modal sosial dan kearifan lokal masyarakat/petani di Sumbawa tepatnya di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Dalam pelaksaaan tradisi ini memerlukan biaya yang cukup besar, yang menurut paradigma ilmu ekonomi tentu meningkatkan biaya produksi petani. Tradisi ponan ini dianggap unik karena dilakukan setelah musim tanam selesai pada saat umur padi berusia satu bulan. Penelitian ini bertujuan untuk: Meegtahui dan megkaji apakah tradisi ponan mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sumbawa, serta untuk menegtahui dampak ekonomi yang dihasilkan dari pelaksanaan tradisi ponan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara pada informan terpilih. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan dilaksanakannya tradisi ponan ternyata mampu menarik minat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Hal ini juga didukung oleh julukan Desa Poto sebagai Desa Budaya dengan kearifan lokal dan perayaan tradisi ponannya yang unik. Saat ini tradisi ponan menjadi sector pariwisata unggulan khususnya di Desa Poto. Sehingga kedepannya kegiatan ekonomi akan berjalan dengan mudah dan efektif sesuai dengan yang diharapkan Bersama, tentunya tidak terlepas juga dukungan dari dinas-dinas terkait. Dengan dilaksanakannya tradisi ponan setiap tahunnya, tentu sangat menyentuh masyarakat kecil, terutama pelaku usaha mikro seperti keberadaan sentra tenun di Desa Poto dapat menjadi penopang perekonomian Kabupaten Sumbawa.