POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU BK DAN MURID DALAM MENYAMPAIKAN PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA (Studi kasus: SMPN 1 Labuhan Badas)
Kata Kunci:
Teenagers, BK Teachers, Communication PatternsAbstrak
Remaja yang berpacaran saat ini, sepengetahuan kami, menganggap berhubungan seks tanpa menikah adalah hal yang wajar. Saat ini, semakin banyak pelajar yang melakukan hubungan seks tanpa batasan tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari perilaku mereka. ketika perilaku mereka secara terang-terangan menyimpang dari norma-norma sosial yang diterima. Dalam mencegah terjadinya perilaku seks bebas pada remaja guru BK sangat berperan aktif dalam pencegahan tersebut membentuk pola komunikasi kepada murid agar dapat di pahami dan memberikan pendekatan terhadap setiap murid. Dari sudut pandang ini, peneliti terdorong untuk mencari informasi mengenai cara Pola Komunikasi Antara Guru BK dan Murid Dalam Menyampaikan Pendidikan Seks Bagi Remaja Metodologi deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Tujuan pendekatan kualitatif deskriptif adalah untuk menyelidiki, mengembangkan, atau menjelaskan suatu pengertian atau makna yang mendasari kenyataan. Pekerjaan para peneliti didasarkan pada kenyataan atau kejadian aktual di daerah tersebut. Dengan mengumpulkan data yang luas, penelitian kualitatif berupaya memberikan penjelasan menyeluruh tentang peristiwa dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan Observasi. pola komunikasi yang dibentuk oleh kedua kata tersebut dapat dipahami sebagai format atau kerangka penyampaian pesan. Tujuan dari pola komunikasi ini adalah untuk membina hubungan kerja yang positif antara murid dan guru BK. Oleh karena itu, pengembangan pola komunikasi Guru BK juga tidak kalah pentingnya bagi keberhasilan hubungan tersebut. Saleha, S.Pd., seorang Guru BK, menggunakan paradigma bimbingan (konseling) tradisional dalam berhubungan dengan murid-muridnya. Guru BK SMP Negeri 1 Labuhan Badas menggunakan berbagai teknik komunikasi selain konseling dan sosialisasi. Selain itu, dengan menggunakan media sebagai media penyampaian informasi, seperti media karikatur, dapat memudahkan siswa dalam memahami pesan yang terkandung di dalamnya.