REPRESENTASI IDENTITAS GENDER DALAM FILM PENDEK “CINTA YANG DI RAHASIAKAN” (ANALISIS WACANA KRITIS THEO VAN LEEUWEN)

Penulis

  • Eri Sofiatry Ilmu Komunikasi, UTS
  • Dewi Anggita i Cahyan Universitas Teknologi Sumbawa

Kata Kunci:

identitas gender, analisis wacana kritis, cinta yang dirahasiakan, analisis film

Abstrak

Penelitian ini membahas representasi identitas gender dalam film pendek "Cinta yang Dirahasiakan" menggunakan pendekatan analisis wacana kritis oleh Theo Van Leeuwen. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana identitas gender direpresentasikan melalui tujuh elemen yaitu tindakan, sikap, aktor, representasi, waktu, sumber daya, dan ruang dalam konteks film tersebutAdanya film ini mereka ingin memperjuangkan identitas mereka agar masyarakat maupun pemerintah melihat bagaimana perjuangan mereka untuk di akui. Argumen mereka tentang bahwa homoseksual bisa sejak lahir juga menunjukkan bahwa  identitas mereka sebagai gay itu tidak bisa di salah sehingga kita sebagai kaum heteroseksual harus bisa menerima mereka dan mau mengakui keberadaan mereka. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu bahwa kaum gay ingin mempresentasikan identitas nya melalui film sehingga penonton maupun masyarakat dapat mengetahui tentang perjuangan mereka sehingga mereka tidak perlu bersembunyi di balik topeng untuk menutupi identitasnya Perjuangan-perjuangan yang mereka lakukan baik di media massa seperti film tidak menjamin bahwa keberadaan mereka bisa diterima oleh sebagian masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana film "Cinta yang Dirahasiakan" membangun dan mengkomunikasikan identitas gender.

Unduhan

Diterbitkan

2024-01-22

Cara Mengutip

Sofiatry, E., & Cahyan, D. A. i. (2024). REPRESENTASI IDENTITAS GENDER DALAM FILM PENDEK “CINTA YANG DI RAHASIAKAN” (ANALISIS WACANA KRITIS THEO VAN LEEUWEN). Student Conference, 2(6), 10–21. Diambil dari https://conference.uts.ac.id/index.php/Student/article/view/1257
Loading...