MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA KEGIATAN MARKETDAY DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN ANAK USIA DINI (AUD) (STUDI MULTI KASUS DI TKIT TAMASA DAN TKN 1 SUMBAWA)

Abstrak

Manajemen pembelajaran merupakan kegiatan mengelola proses pembelajaran menjadi efektif, dan dalam kegiatan manajemen pembelajaran itu mencakup (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengorganisasian dan (4) penilaian pembelajaran. Guru melaksanakan kegiatan manajemen pembelajaran P5 mulai dari tahap permulaan, pengembangan dan penyimpulan sehingga dapat mencapai mutu pengelolaan P5 sesuai dengan Kepmendikbud &Ristek nomor 262/M/2022. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis dan rancangan studi multi kasus. Data dalam penelitian ini terdiri (1) data primer yang diperoleh dari catatan wawancara, observasi dan dokumentasi dan (2) data sekunder yang diperoleh dari lingkungan belajar, dan kondisi sekolah. Teknik pengumpulan data adalah snowball sampling  yaitu melalui (1) wawancara mendalam, (2) observasi partisipatif dan (3) studi dokumentasi. Informan ditentukan menggunakan teknik purposive dipadukan dengan triangulasi sumber. Analisis data terdiri (1) analisis kasus individu dengan menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles & Hubberman (1984) dan (2) analisis lintas kasus dari Bogdan & Biklen (1986). Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) pemahaman terhadap konsep manajemen pembelajaran termaknai sebagai kegiatan mencakup (a) perencanaan pembelajaran, (b) pelaksanaan kegiatan, (c) pengorganisasian pembelajaran dan (e) dan penilaian atau asesmen pembelajaran, (2) bentuk perencanaan pembelajaran P5 adalah modul ajar, (3) pelaksanaan pembelajaran P5 dilaksanakan melalui pendekatan projek, inquiri dan diskusi, (4) tema yang dikembangkan sebagai projek adalah tema Aku Sayang  Bumi dan Imajinasi dan Kreatifitasku, yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan marketday, (5) tahapan yang dilakukan dalam kegiatan P5 meliputi (a) tahapan pengenalan, (b) tahapan pengembangan dan (c) tahap penyimpulan dan (5) faktor penghambat adalah kompetensi dan kualifikasi guru, sikap mental negatif dari kepala sekolah, dan guru seperti tidak terbuka,  memandang rendah guru, tidak menghargai, dan tidak adanya kemauan untuk belajar mandiri. Sedangkan faktor keberhasilan adalah kolaborasi orangtua dan komite, penguatan komunitas belajar, pendampingan dari fasilitator PSP, belajar mandiri melalui PMM dan kemampuan mengelola IT.