NTB-UNRAM (ENTRAM) SEBAGAI INOVASI DAERAH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ALAT DETECTOR COVID-19

Abstrak

Penyakit Corona virus 2019 (COVID-19) merupakan pandemi dengan tingkat kecepatan penyebaran yang
cukup tinggi. Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah dalam rangka penanganan pendemi
covid-19 mulai adanya penguatan sistem testing dan tracing, sampai penerapan pembatasan kegiatan
masyarakat berskala nasional. Tingkat penyebaran yang sangat cepat menyebabkan beberapa
permasalahan pelayanan pada unit kesehatan dalam memberikan pelayanan testing dan tracing bagi
masyarakat yang terindikasi terpapar covid-19. Berdasarkan hal tersebut, Nusa Tenggara Barat sebagai
provinsi dengan program strategis industrialisasi dalam pembangunan daerah menghasilkan inovasi
ENTRAM dengan tujuan mendukung pemenuhan alat testing dan tracing covid-19 di NTB dan nasional
umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ENTRAM dalam mendukung
tracing system pada penanganan penyebaran Covid-19 di NTB serta bagaimana strategi pengembangan
dan optimalisasi peran ENTRAM sebagai alat tracing dalam menekan penyebaran Covid-19 di NTB. Jenis
penelitian ini merupakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Data-data dianalisis menggunakan
model Miles dan Huberman dengan bantuan model analsisi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa peran ENTRAM sebagai inovasi daerah dalam
mendukung testing dan tracing system yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB dalam penanganan
covid-19 cukup baik dan signifikan. Hal ini terlihat dari data penyebaran covid-19 di Provinsi NTB masih
dibawah rata-rata nasional. Kemudian, langkah pengembangan yang kemungkinan besar dilakukan oleh
ENTRAM dalam hal ini PT. Hepatika Mataram dan Universitas Mataram sebagai dua inisiator utama
adalah; 1) ENTRAM sebagai produk andalan daerah yang memperoleh dukungan kebijakan Kepala
Daerah dan Pemerintah Pusat dengan digunakan sebagai alat testing dan tracing dalam penaganganan
covid-19 harus memaksimalkan peluang untuk masuk pasar lokal dan nasional, dan 2) Adanya usaha
perbaikan sistem produksi dengan penggunaan bahan baku dari dalam negeri, sehingga harga jual menjadi
lebih kompetitif dan menghasilkan nilai tambah bagi produk daerah.