COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENANGANAN STUNTING (STUDI PERAN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) DI KECAMATAN UNTER IWES)

Penulis

  • Emy Faridah Universitas Teknologi Sumbawa
  • Ahmad Yamin Universitas Teknologi Sumbawa
  • Geatriana Dewi Universitas Teknologi Sumbawa

Kata Kunci:

Collaborative Governance, Stunting, TPK

Abstrak

Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keadaan sosial dan ekonomi orang tua, asupan nutrisi selama kehamilan, riwayat kesehatan bayi, gizi buruk atau malnutrisi yang dialami bayi, serta pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan tumbuh kembang anak. Kecamatan Unter Iwes merupakan salah satu Kecamatan yang angka stunting tinggi yang disebabkan oleh beber faktor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Collaborative Governance dikemukakan oleh Ansell dan Gash (2007). Teori ini menitikberatkan pada proses kolaboratif yang dilakukan oleh TPK sebagai perantara dan kolaborator pemerintah.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama, pelaksanaan beberapa kegiatan yaitu program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemberian imunisasi dan pemberian vitamin, pemantauan gizi dan berat badan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen dari masyarakat khususnya pada TPK bersama dengan eleman masyarakat melakukan pencegahan stunting. Selain itu untuk pelaksanaan collaborative governance dalam program penanggulangan stunting di Kecamatan Unter Iwes sudah terlaksana secara konvergensi, dimana konvergensi dalam program penanggulangan stunting antara stakeholder terkait sudah dilakukan secara terorganisir. Kedua, peran TPK dalam proses kolaborasi program penaganan stunting di Kecamatan Unter Iwes terdapat dua peran TPK yaitu sebagai fasilitator dan penyuluh dalam program, dan sebagai pendampingan penaganan stunting melibatkan pemerintah, swasta dari PT. AMNT, puskesmas, Dinas Kesehatan dan Dinas terkait yang terjalin secara kovergansi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendukung penirinan stunting di Kecamatan Unter Iwes dilakukan Collaborative Governement yang meliputi kegiatan-kegiatan yang melibatkan organisasi perangkat daerah dan melibatkan se swasta, masyarakat, akademisi dan organisasi kemasyarakatan. Dan peran Tim Pendamping keluarga yang mempunyai dua peran yaitu sebagai fasilitator dan instruktur dalam penanganan stunting.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-11

Cara Mengutip

Faridah, E., Yamin, A., & Dewi, G. (2024). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENANGANAN STUNTING (STUDI PERAN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) DI KECAMATAN UNTER IWES). Prosiding Seminar Nasional Manajemen Inovasi, 8(002, July), 102–113. Diambil dari https://conference.uts.ac.id/index.php/SEMAI/article/view/1321

Terbitan

Bagian

Seminar Nasional

Kategori

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 5 
Loading...