ANALISIS SEMIOTIKA PADA LIRIK LAGU SUMBAWA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA (Studi pada lagu Alam Sumbawa, Poto Tano, Barapan Kebo & Kapal Kalumpak)

Abstrak

Sebuah lagu tidak hanya bersifat sebagai hiburan saja melainkan memberikan makna yang berarti bagi penikmat serta pendengarnya. Penelitian ini berisi tentang “Analisis Semiotika pada Lirik Lagu Sumbawa (Studi pada Lagu Alam Sumbawa, Poto Tano, Barapan Kebo & Kapal Kalumpak)”. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui makna nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lirik lagu Alam Sumbawa, Poto Tano. Barapan Kebo dan Kapal Kalumpak. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu pencipta lagu dari lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure, dimana peneliti membuat interpretasi dengan cara membagi keseluruhan lirik pada lagu menjadi beberapa bait, kemudian barulah perbait akan dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure. Hasil dari penelitian ini pada lagu pertama yaitu Alam Sumbawa adalah, lagu ini memiliki makna sosial bahwa sebagai masyarakat Sumbawa pentingnya untuk menjaga, melestarikan kekayaan sumber daya alam yang ada, kemudian menata dan mengatur alam Sumbawa agar menjadi bagus sesuai dengan slogan Sumbawa “Sabalong Samalewa”. Pada lagu kedua yaitu Poto Tano, lagu ini memiliki makna kesabaran dan keikhlasan, serta memiliki makna rohani tentang jodoh, bahwa jodoh sebuah takdir dari Tuhan. Selanjutnya pada lagu Barapan Kebo, memiliki makna sosial yakni acara tradisional Sumbawa yang unik dan berbeda dari tradisi lainnya harus dilestarikan agar tidak termakan oleh waktu. Kemudian pada lagu Kapal Kalumpak, lagu ini memiliki makna sosial religius bahwa tragedi terbaliknya sebuah kapal bernama Bahana Nusantara pada tahun 1998 merupakan kisah nyata dimana tragedi tersebut tidak ada satu pun manusia yang mampu memprediksi, karena kematian merupakan ketetapan yang pasti bersumber dari Tuhan.